PAK DEWASA
Prodi : PAK/IV
Mk : PAK Dewasa/Makala Usia 18-25 Tahun
Dosen : Dr. Sarah Wassar, M.Pdk
_____________________________________________________________________________
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan
potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki
kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia
sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan
bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai
makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang
secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya.
Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan
serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu
perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan
manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena
itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative
bagi perkembangan manusia.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa,
atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya
sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut
menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya. Dengan
kata lain manusia dewasa sudah mulai memilih nilai – nilai atau norma yang
telah dianggap mereka aik untuk dirinya serta mereka berudaha untuk mempertahankan
nilai – nilai atau norma – norma yang telah dipilihnya tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian psikologi
perkembangan pada fase dewasa?
2. Apa saja karakteristik perkembangan pada
fase dewasa?
3. Bagaimana perkembangan kepercayaan pada
fase dewasa?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.
Pengertian psikologi
perkembangan fase dewasa
Pengertian psikologi menurut istilah (terminologi)
memiliki pendapat berlainan yang dikemukakan banyak para ahli psikologi, namun
secara garis besar Sartain dalam bukunya Psychology understanding Human
Behavior serta Woodworth dan Marquis memiliki pendapat yang senada dengan
M.Surya, Nana Syaodih dan Sarlito Wirawan Sarwono, yaitu “Psikologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku atau kegiatan individu (manusia)
dalam interaksi (hubungan) dengan lingkungannya.[1]
Menurut pendapat J.P Chaplin, 1979 dan Ross Vasta,
dkk.,1992 dapat isimpukan bahwa psikologi perkembangan marupakan salah satu
bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan
tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai
mati.[2]
Sedangkan istilah “dewasa” berasal dari kata latin
yaitu adults yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang
sempurna atau telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa adalah
individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan telah siap meneria
kedudukan dalam masyarakat bersamaan dengan orang dewasa lainnya Jadi psikologi
perkembangan fase dewasa yaitu salah satu bidang psikolog yang memfokuskan
pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan pada fase
dewasa.
2. Karakteristik Perkembangan pada Fase
Dewasa
Setiap kebudayaan memuat pembedaan usia kapan
seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Masa dewasa dapat dikatakan
sebagai masa yang paling lama dalam rentang hidup. Selama masa yang panjang
ini, perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat
diramalkan yang menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri, tekanan-tekanan, serta
harapan-harapan. Saat terjadinya peubahan-perubahan fisik dan psikis tertentu,
masa dewasa biasanya dibagi menjadi tiga periode yang menunjuk pada
perubahan-perubahan tersebut,[3], yaitu:
a) Masa dewasa dini (dewasa awal)
Masa
dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan
baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-25
dan berakhir sekitar 35-40 thn.Dewasa Dini, memiliki ciri-ciri yaitu :
·
Fsikis : fungsi
organ-organ berjalan dengan sempurna dan mengalami masa produktifitas yang
tinggi
·
Fungsi motorik : memiliki
kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat menggunakan kemampuan ini dalam
situasi tertentu dan lebih luas.
·
Fungsi psikomotorik
:Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara maksimal, biasanya atlit
yang berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau klimaknya pada usia dewasa
muda.
·
Bahasa : Keterampilan
berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta mudah berkomunikasi dengan
orang lain.
·
Intelegensi : Kemampuan
berfikir lebih realistis dan berfikir jauh kedepan, strategis dan selalu
bersemangat untuk berwawasan luas.
·
Emosional : stabilitas
emosi masih mengalami naik turun, namun tetap terkontrol dan cendrung mengarah
ketitik ketitik keseimbangan dan bisa mnerima tanggung jawab.
·
Kepribadian
v Masa
dewasa dini sebagai masa kreatif
v Masa dewasa dini sebagai masa keinginan
mandiri
v Masa dewasa dini sebagai masa komitmen ;
Suatu komitmen dibuat oleh orang dewasa muda karena mereka dituntut untuk
menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab bagi kehidupannya
sendiri.
v Masa
dewasa dini sebagai masa ketergantungan
·
Sosial : Masa dewasa dini
biasanya akan lebih supel dalam berteman namun kondisi mereka seringkali
mengubah cara berteman kerah kelompok-kelompok.
·
Moralitas dan keagamaan
: masa dewasa dini selalu memiliki
keinginan untuk bisa mengikuti nilai-nilai adapt istiadat yang berlaku, begitu
pula dengan nilai keagamaan yang memiliki tempat tersendiri dihati orang
dewasa, namun seringkali dewasa muda belum bisa mengikuti nilai-nilai tersebut
secara sempurna.
a.
Masa dewasa madya (dewasa tengah)
Usia
madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa
tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan
mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering
pula diiringi oleh penurunan daya ingat. Usia madya merupakan periode yang
panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi dalam
dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia sekitar 35-50 tahun, dan
(2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode usia madya lanjut,
perubahan fisik dan psikologis menjadi lebih kelihatan. Ciri- ciri dari masa
dewasa madya yaitu:
Ø Fsikis
: fungsi organ-organ berjalan sempurna namun mulai mengalami gangguan-gangguan,
seperti penyakit pada saluran pencernaan, dll.
Ø Fungsi
motorik : memiliki kecepatan respon yang baik, tetapi diakhir usia dewasa madya
kecepatan respon mengalami penurunan.
Ø Fungsi
psikomotorik :
Ø Kemampuan
kaki : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan kaki mulai
mengalami keterbatasan.
Ø Bahasa
: Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa
Ø Intelegensi
: Kemampuan berfikir masih realistis.
Ø Emosional
: stabilitas emosi masih sudah seimabang, terkontrol.
Ø Sosial
: Masa dewasa madya awal biasanya lebih giat bermasyarakat dan mengenal
tetangga.
Ø Moralitas
dan keagamaan : sangat menghargai adat
istiadat dan daya tarik kearah religi mulai terlihat apalagi diusia madya
akhir.
b.
Dewasa akhir (usia
lanjut)
Usia
lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek
tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan
penyesuaian diri secara baik atau buruk. Akan tetapi, ciri-ciri usia lanjut
cendrung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk daripada yang baik dan
kepada kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Ciri-ciri usia lanjut yaitu:
Ø Perbedaan
Individual Pada Efek Menua
Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa
penuaan fisik lebih cepat dibandingkan dengan penuaan mental, walaupun hal yang
sebaliknya juga kadang-kadang terjadi, terutama apabila seseorang sangat
memikirkan proses ketuannya dan membiarkan saja penuaan mentalnya terjadnya
terjadi apabila tanda-tanda pertama ketuaan fisik tampak.
Ø Perubahanfungsi
inderawi
Terjadi perubahan umum fungsi
inderawi pada usia lanjut, mulai dari terjadi kemunduran atau berkurang
fungsinya, hingga kehilangan fungsi inderawi, yaitu: indra penglihatan, indera
pendengaran, indera perasa, indera penciuman, indra perabaan dan indera
sensitivitas terhadap rasa sakit.
Ø Perubahan
Kemampuan Motorik
Ø kelenturan otot-otot tangan bagian depan dan
otot-otot yang menopang tegaknya tubuh.
Ø Penurunan
kecepatan dalam bergerak mulai melemah
Ø Kekuatan
orang usia lanjut cendrung menjadi canggung dan kagok.
3.
Perkembangan kepercayaan
pada orang dewasa
Dari segi ilmu jiwa Agama, dapat dikatakan bahwa
perubahan keyakinan atau perubahan jiwa agama pada orang dewasabukanlah suatu
hal yang terjadi secara kebetulan saja, dan tidak pula merupakan pertumbuhan
yang wajar, akan tetapi adalah suatu kejadian yang didahului oleh suatu proses
dan kondisi yang dapat diteliti dan dipelajari. Perkembangan jiwa agama pada
orang dewasa, yang terpenting ialah yang dinamakan “konversi Agama”, keyakinan
yang berupa mistik, dan perubahan kearah acuh tak acuh terhadap ajaran agama. Walter
Houston Clark dalam bukunya “ The Psychology of Religion “ memberikan definisi
konversi sebagai berikut :
Konversi agama sebagai suatu macam pertumbuhan atau
perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam
sikap terhadap ajaran dan tindak agama. Lebih jelas dan lebih tegas lagi,
konversi agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba kea rah
mendapat hidayah Allah secara mendadak, telah terjadi, yang mungkin saja sangat
mendalam atau dangkal. Dan mungkin pula terjadi perubahan tersebut secara
berangsur-angsur. Diantara
masalah-masalah yang patut diteliti oleh Ilmu Jiwa Agama tentang
konversi agama, antara lain :
1.
Proses Konversi Agama
Dalam membicarakan proses terjadinya
konversi agama, sebenarnya sukar untuk menentukan satu garis, atau satu
rentetan proses yang akhirnya membawa kepada keadaan keyakinan yang berlawanan
dengan keyakinannya yang lama. Proses ini berbeda antra satu orang dengan yang
lainnya, sesuai dengan pertumbuhan jiwa yang dilaluinya, serta pengalaman dan
pendidikan yang diterimanya sejak kecil, ditambah dengan suasana lingkungan,
dimana ia hidup dan pengalaman terakhir yamng menjadi puncak dari perubahan
keyakinan itu. Selanjutnya apa yang terjadi pada hidupnya sesudah itu.
Tiap-tiap konversi agam melalui proses-proses jiwa
sebagai berikut:
·
Masa tenang pertama, masa
tenang sebelum mengalami konversi, dimana segala sikap, tingkah laku dan
sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama.
·
Masa ketidak-tenangan; konflik dan
pertentangan batin berkecamuk dalam hatinya, gelisah, putus asa, tegang, panic
dan sebagainya, baik disebabkan oleh moralnya, kekecewaan atau oleh apapun
juga.
·
Peristiwa konversi itu sendiri setelah masa
goncang itu mencapai puncaknya.
·
Keadaan tentram dan tenang.
·
Ekspresi konversi dalam hidup.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi
agama.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya peristiwa konversi agama, antara lain :
ü Pertentangan
batin (konflik jiwa) dan ketegangan perasaan.
ü Pengaruh
hubungan dengan tradisi agama.
ü Ajakan / seruan dan sugesti.
ü Faktor-faktor emosi.
ü Kemauan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
psikologi
perkembangan fase dewasa yaitu salah satu bidang psikolog yang memfokuskan
pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan pada fase
dewasa.
Masa
dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan
baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-25
dan berakhir sekitar 35-40 thn.
Usia
madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa
tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan
mental.
Usia
lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek
tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan
penyesuaian diri secara baik atau buruk.
DAFTAR
PUSTAKA
Yusuf, Syamsul ,
LN.,m.,pd.2002.Pengantar Psikologi. FIP UPI
Dahlan, M. Djawad,
2001. Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Rosda
Hidayati, Wiji, M.
Ag.2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: TERAS
Daradjat,
Zakiah.1996.Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang
Komentar
Posting Komentar