METODE SEKOLAH MINGGU

Nama                           : Yosafat Umbu Rato              :  Ferdinandes Saingo
                                    : Meriana Lora                         :  Yusnita Boba Lapi
                                    : Lince Landu
Prodi                           : PAK (Pendidikan Agama Kristen)
Mata Kuliah                : Metode Mengajar Sekolah Minggu
Dosen Pengampu      : Dr., Dra. Nunuk R. Siahaya., M.Th
                                                            Tugas kelompok IV
Informasi tentang metode-metode mengajar di sekolah minggu untuk anak usia 9-11 tahun (madya)
A.    Mengajar secara kreatif
Untuk mengajar secara kreatif, bisa saja seorang guru sekolah minggu memcari banyak tips contonya bisa membeli buku-buku yang beisikan cerita. tetapi bagi kami  selama kita belum bisa mengerti prinsip kerja otak kita sebagai guru (pengajar) dan otak anak-anak, hal itu hanya berakhir di semacam menjiplak buku saja, dan kita tidak dapat menjadi  penyusun bahan yang  kreatif sendiri. Dan pada akhirnya ketika tidak ada buku penuntun, Misalnya dalam kondisi buku hilang, materi di buku sudah habis dan belum terbit yang baru, dan berbagai macam alasan lainnya, dan diminta mendadak bercerita, padahal buku dan alat peraga tidak terbawa, kita jadi mati kutu.

Anak sedang  yaitu yang berumur (9 - 11 tahun) Anak yang umurnya 9-11 tahun menyukai aktifitas bersama di tempat terbuka terutama dengan teman sejenis. Mereka juga menyukai diskusi kelompok dan perlombaan seperti kuis Alkitab. Anak usia ini biasanya senang bergurau, Mereka penuh daya kreatif. Oleh karena itu, daya pikir mereka Sudah lebih berkembang. Dengan demikian, guru perlu melengkapi agar dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Anak-anak dapat diceritakan mengenai tokoh Alkitab maupun tokoh rohani. Guru bisa membicarakan dan mendiskusikan hal keselamatan secara lebih mendalam. Hal lain yang penting yaitu guru perlu mendorong anak-anak untuk bersaat teduh dan mengembangkan hobi yang positif. Dengan mengadakan berbagai macam kegiatan dalam sekolah minggu maka makin hari anak akan makin mengenal Mengenal Allah, Mengenal Kristus, Mengenal Roh Kudus,  dan Alkitab.

B.     Cara yang baik untuk mengajar anak sekolah minggu
Bagaimana menarik hati mereka agar lebih memilih Sekolah Minggu ketimbang keinginan mereka nonton dalam mengikuti sekolah minggu pada Minggu atau acara lain yang menarik. Caranya adalah membuat setiap kelas Sekolah Minggu kita menyenangkan untuk beribadah dan untuk belajar tentang Tuhan serta kehendak-Nya. Lalu, bagaimana kita dapat membuat kelas kita selalu menyenangkan. Tidak  hanya menyenangkan, tetapi juga benar-benar menolong anak untuk belajar firman Tuhan. salah satu cara efektif untuk mengajarkan poin-poin penting bertumbuhan iman kepada anak-anak. Berbagai permainan diurai secara jelas, masing-masing dengan tujuan pengajaran yang pasti sangat menolong kita dalam mengajar Sekolah Minggu. Dan di setiap sekolah minggu pasti anak-akan lebih menyukai mendengar cerita dari pada yang lain. Oleh sebab itu seorang guru sekolah minggu harus tahu banyak cerita dalam Alkitab supaya bisa di ceritakan kepada mereka (anak sekolah minggu). Dan kita harus ketahui bahwa bercerita itu berfungsi. Bercerita kepada anak merupakan metode pendidikan yang sangat efektif dan efisien, karena melalui bercerita Anak merasa dikasihi dan diperhatikan, melalui komunikasi dan keakraban sehingga jiwa mereka akan berkembang.

1.      Berikan perubahan dalam diri mereka
Apa yang kita harus berikan kepada mereka yaitu adalah Menanamkan nilai-nilai moral dan rohani tanpa anak merasa digurui. untuk menanamkan sikap hormat kepada orang tua. mengajarkan anak sikap suka menolong,  yaitu cerita tentang orang Samaria yang baik hati Sedang kisah tentang Daud atau Daniel mengajarkan sikap berani karena benar. Karena melalui cerita proses identifikasi antara si anak dengan tokoh yang dikisahkan itu.

2.      Mempunyai konsep (tujuan).
Suatu konsep kebenaran yang ingin disampaikan akan lebih gampang diterima dan lebih lama diingat. Dan merekapun senang mendengar cerita itu karena menarik. Oleh karena itu cara bercerita yang baik perlu dipelajari.
1.      Kuasai isi cerita
2.      Jangan membawa buku pedoman guru untuk bercerita
3.      Gunakan bahasa yang menarik
4.      Jangan memotong cerita
C.     Membuat anak supaya tenang dalam sekolah minggu
Gangguan utama saat guru bercerita adalah adanya beberapa anak tertentu yang gelisa, atau memang nakal. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk membuat anak-anak tenang selama cerita, seperti Cobalah Tebak apa yang di maksudkan dengan ini. Mendekati anak yang gelisah, kata yang singkat menarik perhatian. Intinya adalah pilihlah kata-kata yang dapat berarti selain untuk menegur (menarik perhatian). Dalam hal ini "pengalaman." Metode bercerita menuntut "penguasaan diri guru untuk menghidupkan suatu cerita Cerita ilustrasi singkat, Suara tiruan bunyi-bunyian, Menggunakan alat peraga. Alat peraga digunakan sebagai sarana dalam proses mengajar yang efektif, karena dapat membangun komunikasi dan interaksi dengan baik dalam proses belajar mengajar, sekaligus memacu anak untuk mengembangkan daya khayal mereka

1.      Mempersiapkan cerita
Banyak guru yang gagal dalam bercerita karena mereka kurang menyediakan waktu untuk menyiapkan sebuah cerita. Kita tahu banyak halangan yang terjadi seperti: sakit, lelah. Akhirnya kita kurang berhasil/menguasai cerita yang akan kita sampaikan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita mempersiapkan bahan cerita Membaca dan merenungkan.

2.      Meluangkan waktu khusus untuk mempelajari cerita yang akan di ceritakan
Guru sekolah minggu harus menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan cerita/bahan Alkitab yang akan disampaikan kepada anak didiknya, secara keseluruhan dan berulang-ulang. Apa yang kita dapatkan itulah yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak. guru tinggal mendalami dan merenungkannya sehingga sebelum firman itu menyentuh hati anak-anak, pertama kali telah menyentuh pribadi guru.

3.      Tahu keseluruhan isi cerita
Memperhatikan tokoh dalam cerita yang akan kita bawakan dengan detail, seperti: jenis kelaminnya, bentuk badannya, rupanya, kedudukannya/jabatannya, wataknya, hubungannya dengan orang lain. Memperhatikan tempat dalam cerita di tempat atau di jalan mana terjadi, di kota atau di desa, di sungai, di goa, di bukit, di bait suci. Dan kita harus ketahui kapan itu tejadinya: pagi, siang, sore, malam hari atau dini hari. Tempat dan waktu kejadian akan mewarnai cerita sehingga cerita menjadi lebih hidup. Kata-kata yang sukar dalam Alkitab banyak sekali atau tidak bisa dipergunakan untuk anak-anak. Kita dapat menjelaskan kata-kata tersebut pada awal cerita atau boleh dalam cerita yang sedang kita bawakan. Memperhatikan peristiwa yang terjadi dalam cerita. Untuk guru  hal ini sangat penting untuk lebih mempermudah mengingat jalannya cerita. Kita dapat menggarisbawahi setiap kata kerja yang ada dalam bahan yang akan kita sampaikan untuk mempermudah menghafalkan kepada anak-anak. Kita butuh konsentrasi dan bila perlu menutup mata untuk membayangkan peristiwa itu terjadi di depan mata. Dengan demikian kita menyampaikan cerita, seolah-olah kitalah saksi mata dalam cerita tersebut.

Menetapkan tujuan dan metode. Kita harus menetapkan tujuan cerita yang kita sampaikan. Yang akan kita gunakan dalam menyampaikan cerita tersebut. Satu cerita bisa jadi memiliki beberapa tujuan, tetapi guru harus menetapkan satu tujuan saja. Membuat aplikasi. Tujuan yang telah kita tetapkan perlu disampaikan dengan satu atau beberapa kalimat agar dapat diterapkan dalam kehidupan anak sehari-hari.

D.    Mengapa Kita Mengajar Anak-Anak?.
Pertama, adalah Panggilan dari Allah sendiri. Ul. 6:4-9, Kedua, membawa anak-anak mencintai dan disayangi Yesus. Mark. 10:14, Ketiga, agar anak dapat bertumbuh ke arah Kristus dan dapat diselamatkan, Keempat, perintah dari Yesus Kristus sendiri untuk mengajar. Mat. 28:19-20.yang kita Persiapkan Sebelum Bercerita (Mengajar) kepada anak sekolah minggu.
1.      Persiapan rohani : ini sangat penting berhubungan dengan kesiapan kita dalam mengajar sekolah minggu. Ini berasal dari tugas panggilan kita. Ada guru sekolah minggu mau menjadi guru sekolah minggu bukan karena keinginan rohani (karena menjadi berkat bagi anak-anak), melainkan keinginan jasmani, agar dapat tugas dan jabatan di gereja. Padahal ini yang paling penting. Yaitu melihat dan membaca apa tujuan teks tersebut, dan melihat situasi anak yang kita ajarkan (biasanya ini untuk pembagian kelas kecil, menengah, dan besar).  Persiapan diri yaitu mental : ini tidak kalah penting, karena menentukan keberhasilan kita. Ada orang yang baru membaca teks pagi sebelum mengajar. Ini tidak baik. Dapat menyebabkan ketidaksiapan kita untuk mengajar. Lebih baik dipersiapkan selama seminggu. kita membaca teks berulang-ulang dan menemukan kerangka dan garis besar cerita dengan memberikan catatan-catatan kecil, mencari sudut pandang mana yang paling baik kita bercerita, mencari alat-alat peraga yang mendukung, memikirkan contoh aplikasi Firman Tuhan yang dapat diterapkan kepada anak sekolah minggu, menutup persipan mental dengan berdoa kepada Tuhan.

2.      Persiapan Diri sebagai Pembawa Cerita
Cara berpakaian: harus rapi, wajar, dan sesuai dengan keadaan/situasi. Sikap: sikap yang baik adalah mengendalikan tubuh dengan wajar, misalnya mimic harus santai, jangan tegang. Usahakan penampilan yang sopan. Gerak-gerik: segalanya harus wajar, hindari gerak-gerik yang berlebihan. Jangan selalu mengulang gerakan yang sama. Jangan menjadi terkenal karena suatu gerakan yang aneh. Pandangan mata: harus memperhatikan semua murid, juga reaksi mereka. Jangan hanya menatap pada satu arah yang sama saja.
3.      Suara: jangan terlalu diperhatikan, tapi juga jangan melalaikan penggunaan suara. Pada waktu berbicara, longgarkanlah bagian tenggorokan. Karena hanya dengan berbuat demikian, barulah dapat diperoleh hasil yang paling ideal.
4.      Nada suara: perhatikan saat kapan nada suara harus tinggi, rendah, besar, kecil, cepat, lambat, berubah, berhenti. Adakalanya perlu memakai suara tiruan.
Ekspresi: harus dapat mengekspresikan perasaan suka, marah, sedih, gembira, takut, murung, yang terdapat dalam cerita.
5.      Penggunaan istilah: pilihlah penggunaan istilah yang sesuai dengan usia murid, supaya mereka dapat mengerti isi pelajaran. Boleh menggunakan banyak bentuk dialog langsung, dan usahakan sedikit mungkin pemakaian orang ketiga atau pernyataan yang tidak langsung.
E.     Saran: Demikianlah hasil kerja kami, kami berharap bagi setiap kita sebagai guru sekolah Minggu marilah kita dapat melayani setiap anak-anak Sekolah Minggu dengan penuh kesabaran dan penuh dengan motifasi. karena anak-anaklah yang sangat berharga bagi Tuhan dan karena anak-anaklah yang sangat penting untuk di bina.



Komentar

Postingan Populer