ADMINISTRASI 2

Nama kelompok 2
            Dewi Karni Raya
            Indriani Rambu peda Joru
            Agustina Lida Widu
            Yusnita Boba Lapi

A.    Ada beberapa defenisi Supervisi menurut para ahli
a.       Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey : supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran. Inti dari program supervisi pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan mengajar. Program itu dapat berhasil bila supervisor memiliki keterampilan (skill) dan cara kerja yang efesien dalam bekerja sama dengan orang lain (guru dan petugas pendidikan lainnya).
b.      Dalam “Dictionary of Education”, Good Carter, memberi pengertian supervisi sebagai berikut bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petuas sekolah dalam memimpin guru-guru, petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. 
Pendirian demikian nampak pada batasan supervisi menurut Boarman et, antara lain:
Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi moderen.
            Suatu tujuan yang melihat supervisi dari sudut proses sosial seperti yang dikemukakan oleh H.Burton dan Leo J. Bruckner.
            Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama – sama.  Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
            Guru bertugas membimbing perkembangan dan pertumbuhan anak, pertumbuhan dan perkembangan anak dalam hal belajar di pengeruhi oleh berbagai – bagai faktor, baik dari pihak anak maupun pengaruh – pengaruh lingkungan sekitar. Semua usaha barsama dari seluruh staff sekolah dalam hal mempelajari dan memperbaiki faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan anak termasuk lapangan pelayanan supervisi.
1.      TUJUAN SUPERVISI
Tujuan supervisi ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik, usaha ke arah perbaikan belajar dan mengajar di tujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.
Situasi belajar mengajar di sekolah – sekolah kita sekarang ini menggambarkan suatu keadaan yang sangat kompleks. Karena itu perlu menciptakan situasi yang memungkinkan murid-murid dapat belajar dengan baik dan guru-guru dapat membimbing dalam suasana kreatif dimana mereka merasa bertumbuh dalam jabatan mengajar mereka.
2.      FUNGSI SUPERVISI
Ada bermacam- macam tanggapan tentang fungsi supervisi sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan, namun ada suatu general agrement bahwa peranan utama dari supervisi adalah di tujukan kepada “perbaikan pengajaran”. Fransseth Jane, berkeyakinan bahwa supervisi akan dapat memberi bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan akan di perbaiki.
B.     Kepegawaian ( Staffing)
·         Pengertian administrasi kepegawaian ialah segala macam bentuk kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan masalah pemakaian tenaga kerja atau pegawai untuk mencapai tujuan. Sedangkan tujuan dari administrator adalah untuk menyusun dan mengontrol semua kegiatan untuk memilihara, mengembangkan, mendapatkan, ataupun menggunakan seluruh tenaga kerja sesuai dengan beban kerja sehingga tujuan dari organisasi atau perusahan yang telah ditentuakn sebelumnya dapat tercapai.
·         Fungsi administrasi kepegawaian
Fungsi administrasi kepegawaian dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.       Fungsi manajerial
Yaitu suatu fungsi yang berhubungan dengan penggunaan pikiran, seperti: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
1.      Perencanaan pegawai
Merupakan suatu proses untuk menentukan segala macam kebutuahn yang diperlukan oleh pegawai dimasa depan atas dasar dari perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang telah ada. Perencanaan pegawai adalah hal yang sangat penting, karena bisa membantu sebuah perusahaan atau organisasi dalam meilih sumber yang diperlukan dan bisa membantu untuk menentukan hal apa saja yang dapat dicapai dari sumber yang telah ada.
2.      Pengorganisasian kepegawaian
Merupakan penggolongan, penetapan, dan pengaturan, segala macam kegiatan, yang dianggap sangat penting, contohnya seperti : menetapkan tugas seseorang, menetapkan wewenang seseorang dan lain-lain kedalam sebuah pola khusus  yang sedemikian rupa sehingga tenaga kerja atau pegawai yang bekerja didalamnya bisa saling bekerja sama dan tentu saja agar bisa mempermudah suatu perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya.
3.      Pengarahan kepegawaian.
Ada banyak sekali teori dan keyakinan yang berhubungan dengan motivasi pegawai, tetapi secara keseluruhannya tidak ada kesepakatan tentang apa saja yang membuat pegawai termotivasi. Apalagi bagi sebuah perusahaan membuat analisis yang mendalam tentang apa saja yang bisa membuat pegawainya termotivasi merupakan hal yang tidak praktis, akan tetapi terdapat berbagai aturan yang praktis yang dapat diikuti setidaknya untuk bisa membantu memotivasi seluruh tenaga kerjanya dan tentu saja dapat meningkatkan kepuasan kerja, antara lain: pastikan terdapat hubungan yang jelas antara kinerja dan pengharagaan, dan juga pastikan bahwa setiap dari hubungan seperti itu bisa diinformasikan depada tenaga kerja, perlakukan seluruh tenaga kerja dengan adil dan penilaian tentang kinerja harus obyektif artinya sesuai dengan fakta yang ada, pompalah semangat pegawai didalam lingkungan kerja sebaik mungkin dan juga kemangkan gaya manajemsen yang mudah diserap dan dapat diubah-ubah menyesuikan orang da lingkungannya, dan yang terakhir perhitungkan faktor lingkungan dan sosial, seperti : kenyamanan tempat kerja, sarana kerja, lingkungan kerja, interaksi sosial antar pegawai.
b.      Fungsi teknis
Yaitu suatu fungsi yang berkaitan tentang teknis atau berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan penggunaan fisik, misalnya: pengadaan, konpensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan maupun pemensuinan.
C.     Pengertian administrasi pembiayaan
Ada beberapa pendapat tentang administrasi pembiayaan itu:
1.      Menurut Badrudin, Dkk. (2004:62)administrasi pembiayaan adalah pengelolaan biaya yang berhubungan dengan pendidikan mulai dari tingkat perencanaan, sampai pada pengukuran biaya yang efisiensi dalam proses pendidikan.
2.      Sedangkan menurut Masyhud (2005:187)administrasi pembiayaan memiliki dua pengertian yaitu secara sempi dan secara luas. Pengertain secara sempit adalah sebagai tata pembukuan yang berfungsi untuk segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kera yang berupa tata usaha. Pengertian secara luas adalah  mewujudkan kegiatan kerja yang berupa perencanaan, pengurusan dan pertanggungjawaban suatu lembaga terhadap penyandang dana, baik individual maupun lembaga.
D.    Administrasi Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu, setiap kegiatan penilaian berujung pada pengambilan pada keputusan. Peraturan mentri pendidikan nasional nomor 35 tahun 2010 menjelaskan bahwa penilaian kinerja guru merupakan penilaian tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatan.
1.      Tujuan dan fungsi penilaian ada beberapa hal yang pertama penilaian berfungsi selektif yakni guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya, kedua penilaian berfungsi diagnostik yakni dengan melihat hasilnya maka guru akan mengetahui kelemahan siswa, ketiga penilaian berfungsi sebagai penempatan yakni adanya pengakuan besar terhadap kemampuan individual, dan yang keempat penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan yakni penilaian dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana program berasil diterapkan.





















                              DAFTAR PUSTAKA
1.      Gultom, Syawal. (2012). Pedoman penilian kepala sekolah.
2.      Nnurha. (2012). Administrasi kurikulum dan program pengajaran.

3.      Prof. Dr. H. Moch. Idochi Anwar, M.Pd. (2013). Administrasi pendidikan dan manajemen biaya pendidikan, PT Raja Grafindo, Jakarta. 

Komentar

Postingan Populer