PAPER PKN SEM VII
Nama : Dewi Karni Raya
Prodi : PAK
Semes : VII
M.K : PKN
Dosen :
CINTA TANAH AIR
BAB I
PENDAHULUAN
A
Latar Belakang Masalah
Pengertian
cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat
kelahiran atau tanah airnya. Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini dilahirkan oleh generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air
dan bangsa, kalau tidak, mungkin saat ini kita bangsa Indonesia masih dijajah
oleh belanda yang luas negaranya dibangding pulau Bali saja masih luasan pulau
Bali. Kita harus sangat berterimakasih kepada para tokoh yang mencetuskan
pembentukan organisasi Boedioetomo pada tanggal 20 Mei 1945, para pencetus
sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dan para tokoh yang memungkinkan
terjadinya proklamasi 17 Agustus 1945. Saya sangat yakin mereka adalah contoh
paling pas untuk untuk dijadikan tokoh-tokoh nasionalis tulen yang dicintainya
pada tanah air dan bangsa melebihi cintanya pada dirinya sendiri yang kita
harus hormati sepanjang masa.
Rasa
cinta tanah air seharusnya kita terapkan di lingkungan keluarga, kampus, tempat
tinggal kita, bahkan di manapun kita berada. Misalnya : kita amalkan sikap dan
tingkah laku hemat, disiplin dan bertanggung jawab dalam mewujudkan keutuhan
dan kebersamaan agar tercapai kebahagiaan lahir batin, di kampus, mewujudkan
rasa persatuan dan cinta tanah air dapat kita wujudkan melalui
kegiatan-kegiatan sosial, kegiatan-kegiatan mahasiswa yang bersifat positif,
dll. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa gerakan penghijauan, kebersihan,
karya wisata, dll. Semangat persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat
dapat kita lakukan melalui kegiatan-kegiatan seperti siskamling, kerja bakti,
dll. Dan kegiatan ini seperti itu telah diprogramkan melalui organisasi-organisasi
pemuda misalnya Karang Taruna dan KNPI ( Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Sebagai generasi penerus bangsa
hendaknya kita dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat yang merugikan diri sendiri atau merugikan masyarakat,
misalnya dengan cara menjauhkan diri dari pengaruh narkotika, obat-obatan
terlarang, minum-minuman keras, dan perkelahian. Karena hal itu dapat
menghancurkan masa depan bangsa dan Negara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah
yang dimaksud dengan nasionalisme?
2. Bagaimana
cara menanamkan rasa nasionalisme?
3. Faktor
apa saja yang menyebabkan penurunan jiwa nasionalisme pada kalangan
generasi penerus bangsa?
4. Bagaimana cara mewujudkan Nasionalisme atau
Cinta Tanah Air?
C. Tujuan
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, penulis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan
1. Defenisi
Nasionalisme
2. Menanamkan
rasa nasionalisme
3. Faktor yang mempengaruhi penurunan jiwa
nasionalisme pada generasi muda
4. Cara mewujudkan nasionalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A . Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme)
Rasa cinta tanah air atau
nasionalisme dalam tulisan ini adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu
pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah
airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan
melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan.
Individu yang memiliki rasa cinta
pada tanah airnya akan berusaha dengan segala daya upaya yang dimilikinya untuk
melindungi, menjaga kedaulatan, kehormatan dan segala apa yang dimiliki oleh
negaranya. Rasa cinta tanah air inilah yang mendorong perilaku individu untuk
membangun negaranya dengan penuh dedikasi. Oleh karena itu, rasa cinta tanah
air perlu ditumbuh-kembangkan dalam jiwa setiap individu yang menjadi warga
dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama dapat tercapai.
B. Menanamkan rasa cinta tanah air
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada
anak sejak usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa
dan negaranya misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin dengan
menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan
mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan panjang
untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan membiasakan mengajak menyanyikannya
setiap hari Senin, maka anak akan hafal dan bisa memahami isi lagu. Merah Putih
bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran. Pentingnya sebuah lagu kebangsaan
dan itu menjadi sebagai identitas dari negara tersebut, agar dapat mengingatkan
kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara.
C. Cara Mencintai Tanah Air
Cara-cara meningkatkan rasa cinta tanah air
1. Mempelajari
sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai jasa
para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai
perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Menghormati symbol-simbol Negara seperti
lambang burung garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya,
dll.
4. Mencintai
dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha local bisa maju sejajar
dengan pengusaha asing.
5. Ikut
membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan bangsa dan Negara Indonesia
dengan segenap tumpah darah secara tulus dan iklhas.
6. Turut
serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu
mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia kepada warga Negara asing baik di
dalam maupun di luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mencoreng nama baik Indonesia.
8. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam negeri.
9. Beribadah
dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan Negara.
10. Membantu
mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun
secara nasional.
D. Faktor Penyebab Terjadinya
Penurunan Nasionalisme pada Kalangan
Generasi Penerus Bangsa
Banyak
faktor yang mempengaruhi penurunan jiwa nasioaisme pada kalangan generasi
penerus bangsa Indonesia, diantaranya pengaruh globalisasi dan informasi, serta
kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan. Hal ini seakan
menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan
semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka.
Penyebab
utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan kebangsaan dari generasi
penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik yang
diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan
kepentingan pribadi dan golongannya daripada mendahulukan kepentingan bangsa
dan rakyat. Kaum tua juga tidak memberikan contoh sikap disiplin dan rasa
tanggungjawab terhadap suatu apapun.
Kurangnya
nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus
bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap
keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
E. Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Terhadap
Generasi Muda melalui Pendidikan Karakter
Globalisasi
adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005).
Arus
globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Secara
sosiologis dan psikologis, selain masyarakat luas, komunitas yang paling mudah
terkena pengaruh fenomena global itu adalah kalangan generasi muda, khususnya
para remaja, yang berada dalam fase kehidupan pancaroba yang labil dan fase
pencarian identitas diri. Fenomena ini sesungguhnya menjadi tantangan bagi
bangsa Indonesia. Apakah globalisasi akan berakibat pada kemerosotan atau
sebaliknya. Di sinilah letak penting dan sentralnya peran dunia pendidikan
dalam membawa para remaja khususnya dan generasi muda pada umumnya untuk menuju
ke arah perubahan sosial yang sekaligus bermakna kemajuan sosial dan kemajuan
bangsa. Dalam hal ini, pendidikan menjadi penentu masa depan bangsa dan negara
ke depan.
Seperti
yang dikemukakan oleh mantan Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yodhoyono bahwa
ada lima isu penting dalam dunia pendidikan. Salah satunya isu mengenai
hubungan pendidikan dengan pembentukan watak atau dikenal dengan pembangunan
karakter (character building). Dr. H. Susilo Bambang Yodhoyono menyatakan bahwa kemajuan pendidikan tidak
boleh melupakan pembangunan karakter. Oleh karena itu, Presiden melalui
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) meluncurkan Program Pendidikan
Karakter.
Penanaman
jiwa nasionalisme perlu dilakukan disekolah, hal ini dikarenakan bahwa sekolah
merupakan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa serta semangat bagi generasi
muda yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Selain
itu, sejumlah besar generasi muda penerus bangsa Indonesia masih berstatus
sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila sekolah mampu memberikan pendidikan
nasionalisme penguatan karakter bangsa Indonesia maka akan selamatlah di masa
yang akan datang.
Penanaman
jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh pelajar dan
mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam
rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta berkepribadian.
Dalam
rangka membentuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi
pelajar dan mahasiswa diperlukan suatu sarana yang dapat melengkapi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi berupa materi yang
menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu
dikembangkan dengan tepat.
UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Yuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan
tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional
inilah yang menjadi landasan pengembangan karakter bangsa. Dimana, pendidikan
karakter bersifat terus menerus dan berkelanjutan(continuous) dimulai dari
pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik dalam diri anak didik.
Program
konkret Kemendiknas dalam membangun karakter bangsa yakni dengan menggalakkan
program dan kegiatan pendidikan karakter pada seluruh satuan dan
kewarganegaraan, baik kurikuler maupun ekstra, merevitalisasi kembali kelompok
mata pelajaran kepribadian agar menjadi sumber progresif, dengan memberi dan
memperkuat value of character & value of orientation for the future,
mengembangkan program pendidikan karakter dan aneka ragam pelatihan yang tepat
dan efektif.
Landasan
dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme dengan memberikan orientasi nilai
(value of orientation) bagi kemajuan peradaban bangsa dan negara ke depan
dengan mengintegrasikan semangat nasionalisme dengan kebutuhan kemajuan bangsa
di masa depan.
Sehingga
dengan pendidikan karakter inilah terciptanya satu perubahan dari sekadar good
menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun peradaban bangsa di
masa depan. Great character, great personality, and great achievement for the
future dapat dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian dan citra diri
bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik dan moral yang diharapkan bagi
kemajuan bangsa ini di masa depan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di Indonesia, pada saat ini terjadi
penurunan jiwa nasionalisme di kalangan generasi penerus bangsa. Banyak faktor
yang mempengaruhi penurunan jiwa patriotisme tersebut, diantaranya pengaruh
globalisasi dan informasi, serta kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang
kesejarahan.
Solusi terpenting yang perlu
dilaksanakan yakni dengan menciptakan landasan dasar pendidikan karakter adalah
nasionalisme dengan memberikan orientasi nilai (value of orientation) bagi
kemajuan peradaban bangsa dan negara ke depan dengan mengintegrasikan semangat
nasionalisme dengan kebutuhan kemajuan bangsa di masa depan. Sehingga dengan
pendidikan karakter inilah terciptanya satu perubahan dari sekadar good menjadi
great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun peradaban bangsa di masa depan.
Great character, great personality, and great achievement for the future dapat
dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian dan citra diri bangsa menjadi
kekuatan etos, semangat etik dan moral yang diharapkan bagi kemajuan bangsa ini
di masa depan.
B. Saran
Sebagai bangsa yang demokratis,
seharusnya kita dapat menerapkan pendidikan karakter secara efektif dan
efisien, untuk menumbuhkan dan membangkitkan kembali jiwa nasionalisme yang
sudah mulai memudar akibat pengaruh globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jamli,
Edison dkk. Kewarganegaraan. 2005. Jakarta: Bumi Akasara Satiman, Sudewo. Gerakan Pemuda di Indonesia.
2003. Jakarta: Hasta Mitra
2. Kahin,
George McTurnan. 1995. “Timbulnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia” dalam
Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, pp. 49-
82.
Komentar
Posting Komentar